Tuesday, March 20, 2007

That Journey
Oleh : Reza Ervani


Apa yang paling mahal dari seseorang ?

Mari kita telusuri jawabannya.

Kita akan merasa begitu terkesan dengan seseorang yang berangkat dari bawah, jatuh bangun mempertahankan cita-citanya. Adakalanya ia terhempas jauh sekali ke dasar kehancuran tak bertuan, tapi kemudian beberapa tahun kemudian anda melihat ia bangkit bahkan lebih tinggi dari yang pernah anda lihat.

Banyak contoh orang yang tadinya terhina karena kekurangannya, tapi kemudian menjadi sangat mulia, karena hinaan itu menjadikannya kuat dan mampu menghargai cacat orang lain. Banyak nama yang bisa anda catat disini, Bobby de Porter, Honda, Maradona hingga Tukul Arwana.

Yang saya ceritakan diatas hanya ujung awal dan ujung akhir dari sebuah perjalanan. Perjalanan yang menempa mereka menjadi kuat dan tegar. Perjalanan yang kadang tidak pendek. Perjalanan yang kadang menyakitkan dan tak kuat untuk terus ditempuh. Tapi mereka lalui itu, hingga temukan terang diujungnya.

Bagaimana dengan kita ? Seberapa mahal perjalanan hidup kita ?

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar
(Al Quran Al Karim Surah Al Baqarah ayat 155)


Allahu ’Alam

Monday, March 19, 2007

The Pleasure of Finding Things Out
Oleh: Reza Ervani


Ya, anda benar, judul tulisan ini pernah terdengar. Penulis sendiri mengambilnya dari artikel wawancara BBC atas Fisikawan terkenal, Richard P. Feynman.

Menemukan alasan tentang sesuatu memberikan kepuasan tersendiri, begitulah mungkin jika artikel wawancara itu diringkaskan dalam sebuah kalimat singkat.

Bertanya, adalah naluri dasar yang dikaruniakan buat manusia. Kami pernah membuat acara gathering pembaca buku yang menghadirkan seorang penulis buku berjudul ”Bertanya atau Mati”.

Menghalangi seseorang untuk bertanya akan meninggalkan ketidakpuasan. Mengganti kebebasan untuk bertanya akan merubah pengetahuan menjadi doktrinasi. Maka terjadilah kemudian doktrin guru kepada muridnya, doktrin orang tua kepada anaknya hingga doktrin dosen kepada mahasiswanya. Jika ini terjadi, maka hilanglah semangat berilmu pengetahuan.

Agama juga menganjurkan kegiatan diskusi. Sering kita temukan redaksi di Al Quran Al Karim seperti : Yasalunaka ani. (Mereka bertanya padamu tentang), Wa idza sa’alaka (dan jika mereka bertanya kepadamu). Tak tanggung-tanggung, bahkan Quran juga membuka pintu untuk bertanya tentang Tuhan, mencerna keberadaannya dengan ilmu pengetahuan.

Tapi tak cukup bertanya, karena pertanyaan juga bisa menjadi nafsu besar yang tak habis-habisnya, seperti yang diujikan Nabiullah Khaidir kepada Nabiullah Musa. Kemudian Allah pun mengingatkan, agar kita tak terjebak dalam pertanyaan yang tak pernah usai.


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Qur'an itu sedang diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu. Allah memaafkan tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
(Al Quran Al Karim surah Al Maidah 101)


Jadi, tanya kenapa ?

Allahu ’Alam

Friday, March 02, 2007

Jenuh
Oleh : Reza Ervani

J : Jangan Berlebihan
Ada seorang wanita yang datang pada Aisyah. Aisyah memuji wanita itu sebagai ahli ibadah yang luar biasa, karena saking tekunnya ia menyediakan tongkat untuk berpegangan jika ia sudah tidak kuat berdiri ketika sholat.

Ketika hal itu disampaikan pada Nabi saw. Nabi bersabda : Jangan berlebihan, Allah itu tidak akan jenuh hingga engkau jenuh.

Atur ritme dalam segala hal, agar tak usang.

E : Efektifkan Komunikasi
Logika apa yang paling bisa menjelaskan maraknya friendster, ramainya sms, dan larisnya free talk walaupun tengah malam. Intinya sederhana, karena manusia diciptakan dengan kebutuhan untuk bercerita dan berbagi. Curhat dong, cari teman bercerita

N : Naik Ke Tantangan Berikutnya
Looking for new challenges. Ummat ini dilahirkan untuk menjadi ummat terbaik, khairu ummah, ini sunatullah. Melanggarnya hanya akan melahirkan kejenuhan. Kejenuhan bergerak, kejenuhan beramal, kejenuhan berinisatif. Naiklah ke anak tangga berikutnya, agar kau bisa uji kekuatanmu lebih jauh.

U : Undur Sejenak untuk Maju Lebih Jauh
Ijlis Bina’ Nu’min Sa-ah, begitu ujar sahabat Nabi. Berhentilah sejenak, perbaharui iman, bersihkan sepatu yang sudah berdebu, asah kembali pedang yang tumpul, ambil air wudhu cuci wajahmu hingga bisa menatap ke depan lebih jauh lagi.

H : Hasbiyallah wa Ni’mal Wakill Ni’mal Maula Wa Ni’man Nashir
Sungguh kejenuhan itu adalah masalah hati. Dan Maha Penggenggam hati hanyalah Allah semata. Qolbu itu artinya yang berbolak-balik, ketika ia berbalik atau tertutup debu maka cahaya Allah akan terhalang, maka lahirlah kejenuhan. Maka tengadahkan tanganmu padaNya, minta Ia jaga hatimu agar tidak mati karena enggan dan malas.


Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,
yang banyak mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah,
yang sangat enggan berbuat baik, yang melampaui batas lagi banyak dosa,
(Al Quran Al Karim Surah Al Qalam ayat 10 – 12)

Naudzubillahi min dzalik,

Salam,