Wednesday, August 27, 2008

Menikahlah dengan Wanita yang Berkah, Karena Sholihah Tak Cukup
Oleh : Reza Ervani

Bismilahirrahmanirrahiim

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(Al Quran Al Karim Surah An Nur ayat 32)


"In Yakuunuu Fuqaraa-a, yughnihimullahuhu min fadhlihi", demikian bunyi janji itu.

Dan Jika Allah Yang Berjanji, Maka Allah akan Menepati. Innalaha laa yukhliful mii'aad.

Apa yang membuat seorang laki-laki ragu-ragu untuk melangkahkan pinangannya ? Sebagian besar menjawab materi sebagai alasannya. Begitu juga yang aku rasakan setengah tahun yang lalu.

Sulit untuk bisa membawa keyakinan akan ayat tadi ke tataran praktis, padahal begitu banyak cerita keajaiban yang aku dengar tentang pernikahan.

Kini ....
Setelah hampir 4 bulan mengarungi samudera rumah tangga, bersama "buah hati yang sempurna" - demikian arti harfiah dari nama istriku - kami sering jeda sejenak untuk mengenang romantika proses menjelang pernikahan yang berlangsung begitu cepat.

Semakin direnungkan, semakin banyak pula bulir keajaiban yang harus terus kami syukuri.
Terasa sekali kemudahan yang diberikan oleh Allah.

Kami kemudian mendapati
bahwa kesyukuran itulah ternyata oase Cinta
bahwa kesyukuran itulah ternyata mata air Kasih
bahwa kesyukuran itulah ternyata telaga Sayang yang bening

"Wallahu wasi'un 'aliim", Dan Allah Maha Luas Pemberiannya, begitu bunyi penutup ayat diatas. Begitu luasnya pemberian Allah, sehingga kurs materi tidak akan pernah bisa membelinya.

Seorang pendamping hidup adalah pemberian-Nya. Begitu pula semua yang menyertai bidadari itu. Dan jika engkau ingin meminta ... Mintakan keberkahan-lah yang datang bersama pasangan jiwa itu, karena tampilan sholihah apatah lagi sekedar cantik rupawan takkan pernah cukup untuk memberikan kekuatan agar lentera cita mulia sebuah rumah tangga tetap menyala.

Karenanya, semampumu ... pilihlah seorang pasangan hidup dengan ukuran keberkahan ... jangan merasa cukup dengan timbangan cinta dan sayangmu padanya.

Baginda Nabi shalallahu 'alaihi wa salam mengisyaratkan benar pintu-pintu keberkahan itu jangan sampai ditutup oleh keserakahan cinta dunia.

"Jika ada orang yang kalian ridhai agamanya dan akhlaknya meminang puteri kalian, maka nikahkanlah ia, jika kalian tidak melakukannya, maka fitah di bumi dan kerusakan besar akan terjadi" 1)

"Di antara kebaikan wanita ialah memudahkan maharnya" 2)

"Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya" 3)

"Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah" 4)

....

Jangan pula kau biarkan rasa suka yang mendalam mengalahkan kesempatan-kesempatan yang datang padamu.
Kau simpan cinta yang tak pasti di hatimu, dan biarkan cinta lain yang datang pergi meninggalkanmu.
Karena ... sekali lagi ... cinta saja tak cukup untuk menyalakan lentera di bahtera rumah tanggamu nanti.
Tak pernah kita tahu, apakah dibalik ketidak sempurnaan dalam pandangan mata, tersembunyi keberkahan yang melimpah ruah ...

Denyut keberkahan ...
Itulah yang mesti kita telisik di dada ketika cinta menyapa ...
Ada beda yang akan kau rasa, tentang dia ...
Beda itu akan menguatkan azzammu ...
Menjagamu tetap dalam logika keimanan ketika menilai harta dan rupa ...

Janji Allah itu pasti, karenanya niatkan keberkahan hadir di setiap keputusan hidupmu, termasuk keputusan menemani seseorang dalam jalan juang menuju pertemuan indah dengan-Nya.

Allahuma yasiru wa laa tu'asiru

Bandung, Menjelang Ramadhan 1429 H
Buat seorang sahabat di Ulujami yang sedang merindukan bidadari penuh berkah.

Catatan Kaki
1) HR. At Tirmidzi dalam Kitab an Nikaah, dan dishohihkan oleh Syaikh al Albani dalam Shahih an Nasa-i dan al Irwaa'
2) HR. Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Shahihul Jaamin dan Al Irwaa'
3) HR. Ahmad
4) HR. Abu Dawud dalam kitab an Nikaah, dan Syaikh al Albani menilainya sesuai syarat Muslim (di Al Irwaa)

Tuesday, August 12, 2008

Dunia ini Berwarna oleh Para Sukarelawan
Oleh : Reza Ervani
(http://groups.yahoo.com/group/rezaervani)

Jika anda penggiat atau setidaknya pengguna berbagai macam CMS Open Source seperti Joomla, Wordpress, dan Drupal, tentu akrab dengan berbagai macam plugin, themes, modul, ekstension yang gratis.

Terkadang plugin yang ada sangatlah rumit, tapi memberikan kekuatan tersendiri pada tampilan website atau blog pribadi kita. Kekayaan imajinasi seakan-akan menjelma ke dalam muara aplikasi-aplikasi istimewa.

Gelombang generasi Open Source ini mulai penulis rasakan semenjak tahun 1998.

Walau mungkin tidak ada korelasinya, tapi kebebasan reformasi bertambah warnanya dengan kehadiran berbagai macam software non Proprietary. Dan yang paling terkenal tentu LINUX, sebagai alternatif Operating System masa depan.

Tulisan ini tidak akan mengupas masalah perangkat lunak. Hanya sedikit lamunan pagi hari. Betapa dunia menjadi begitu berwarna dengan para sukarelawan. Mereka membuat sesuatu yang sangat brilian, unik, dan optimal, lalu mereka bagikan dengan sukarela, berharap ada yang mau membantu memperbaiki apa yang telah mereka usahakan sebaik mungkin.

Orientasi pembelajaran lebih dominan daripada orientasi materi. Dan ini menjadi kekuatan yang perlahan menguat dan memberikan geliat tersendiri bagi sebuah sisi kemanusiaan.

Menurut penulis, ini alamiah.
Seseorang yang memberikan secara sukarela hal terbaik yang bisa ia buat, akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari apa yang ia berikan. Kekuatan kesukarelaan yang optimal mampu menggerakkan roda kehidupan dengan sangat bertenaga, bahkan mengalahkan logika materialistik dan kekuatan kapital.

Dan ini dapat berlaku di semua segi kehidupan. Seorang ilmuwan (ulama) yang dengan ketulusan membagikan pengetahuannya, akan mendapatkan imbal balik yang lebih berharga dari kekayaan, tenaga bantu di tempat-tempat musibah mendapatkan kepuasan batin yang memenuhi dadanya, guru-guru di pedalaman mendapatkan keberkahan yang terkadang tak mampu dicapai oleh pemahaman logika.

Warna-warni dunia, dinamikanya yang luar biasa, kekuatan hakiki kemanusiaan, tumbuh dari sikap dan mental sukarela.

Mungkin ini yang disiratkan oleh Al Quran :
Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (Al Quran Al Karim Surah At Taubah ayat 105)

Allahu `Alam
Bandung On my Briliant Morning