Oleh : Reza Ervani
www.rezaervani.com
(Dare Devil)
Penulis suka kalimat itu, seperti pula penulis menyukai saat-saat hujan turun dengan lebat.
Suara hempasan air ke tanah atau genting-genting rumah melahirkan alunan melodi sendiri yang sangat indah. Begitu indahnya sehingga ia mampu menggali dan merekam kenangan sekaligus.
Penulis suka Hujan ...
Dulu ketika kecil, kami sepulang sekolah sering bermain di bawah hujan. Kadang-kadang selembar dua lembar kertas dari buku tulis yang memang sudah tipis rela kami korbankan untuk membuat kapal-kapalan, menghanyutkannya di aliran air pinggir jalan tanpa selokan, berlari dan menebak-nebak arah geraknya. Sebuah keasyikan yang akan senantiasa terukir dalam kenangan indah masa kecil.
Penulis suka Hujan ...
Karena saat hujan ada ketenangan yang sulit digambarkan
Ketenangan yang membuat hati seakan bertemu kawan sejati. Dalam pejaman mata, gambaran rumah papan kecil tempat kami dulu tinggal sekeluarga, pasir dengan goresan-goresan sapu lidi di halaman depan, hingga ember-ember yang berjejer untuk menampung air yang lolos dari halangan genting rumah, menjadi semakin indah seiring bertambahnya usia.
Penulis suka Hujan ...
Semoga ia membawa cinta kepada Yang Menurunkan Hujan
Amin
(Al Quran Al Karim Surah Al An'aam ayat 99)
(Original Writing by Reza Ervani at Daarut Tauhid)
komunitas : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani