Sunday, December 09, 2007

Egoisme Nasihat
Oleh : Reza Ervani
www.rezaervani.com


"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhamu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk" (Al Quran Al Karim Surah An Nahl ayat 125)

Jika ingin digeneralisasi, hanya akan ada 2 (dua) perspektif perilaku manusia :

1. Perilaku yang berorientasi keakuan
2. Perilaku yang berorientasi kepedulian

Sangat tipis batas antara keduanya

Terkadang, apa yang kita rasa, kita lakukan karena peduli dengan orang lain, tak lebih hanyalah bentuk keakuan kita, atau mungkin tercampur dengan setitik ego yang sebenarnya telah menyebabkannya lepas dari nilai sejatinya.

Itupula yang menyebabkan nasehat-nasehat kita menjadi tidak atau kurang bertenaga. Kita goreskan nasehat, atau kita sampaikan petuah, seringkali lebih dikarenakan keinginan kita untuk menunjukkan bahwa diri kita paham agama. Seringkali tindak pelurusan kesalahan lebih didorong oleh keakuan kita yang merasa berhak meluruskan, bukan karena dorongan kewajiban yang tulus.

Lalu dari sanalah lalu tampak nyata seringnya kita memandang sesuatu yang dinasehati sebagai objek, bukan subjek nasehat.

Kita lebih sering mengambil posisi sebagai hakim dibanding sahabat.

Egoisme nasehat ... ia mungkin sudah mendarah daging
Bahkan mungkin kau bisa temukan dengan mudah dalam bahasa tulisan ini.

Naudzubillahi min dzalik

Robbana dzhalamna anfusana, wa inlam taghfirlana, wa tarhamna lana kunana minal khosirin

Amin

Muntok, 5 Desember 2007
Komunitas : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani

No comments: