Monday, March 19, 2007

The Pleasure of Finding Things Out
Oleh: Reza Ervani


Ya, anda benar, judul tulisan ini pernah terdengar. Penulis sendiri mengambilnya dari artikel wawancara BBC atas Fisikawan terkenal, Richard P. Feynman.

Menemukan alasan tentang sesuatu memberikan kepuasan tersendiri, begitulah mungkin jika artikel wawancara itu diringkaskan dalam sebuah kalimat singkat.

Bertanya, adalah naluri dasar yang dikaruniakan buat manusia. Kami pernah membuat acara gathering pembaca buku yang menghadirkan seorang penulis buku berjudul ”Bertanya atau Mati”.

Menghalangi seseorang untuk bertanya akan meninggalkan ketidakpuasan. Mengganti kebebasan untuk bertanya akan merubah pengetahuan menjadi doktrinasi. Maka terjadilah kemudian doktrin guru kepada muridnya, doktrin orang tua kepada anaknya hingga doktrin dosen kepada mahasiswanya. Jika ini terjadi, maka hilanglah semangat berilmu pengetahuan.

Agama juga menganjurkan kegiatan diskusi. Sering kita temukan redaksi di Al Quran Al Karim seperti : Yasalunaka ani. (Mereka bertanya padamu tentang), Wa idza sa’alaka (dan jika mereka bertanya kepadamu). Tak tanggung-tanggung, bahkan Quran juga membuka pintu untuk bertanya tentang Tuhan, mencerna keberadaannya dengan ilmu pengetahuan.

Tapi tak cukup bertanya, karena pertanyaan juga bisa menjadi nafsu besar yang tak habis-habisnya, seperti yang diujikan Nabiullah Khaidir kepada Nabiullah Musa. Kemudian Allah pun mengingatkan, agar kita tak terjebak dalam pertanyaan yang tak pernah usai.


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Qur'an itu sedang diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu. Allah memaafkan tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
(Al Quran Al Karim surah Al Maidah 101)


Jadi, tanya kenapa ?

Allahu ’Alam

No comments: