Monday, January 28, 2008

Kerinduan Itu : Pasangan Jiwa
www.rezaervani.com

Kadangkala aku bertanya
dimana cinta berada
tersembunyi tiada kunjung menghampiri
(Katon Bagaskara - Pasangan Jiwa)

Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.
(Al Quran Al Karim Surah Adz Dzariyat ayat 49)

Maha Besar Allah ...
Ada yang akan terasa hilang, kosong, hingga hampa ketika fithrah ilahiyah itu tidak terpenuhi. Begitupun jiwa, yang memiliki naluri untuk menyandarkan harapan dan kelelahannya pada sesuatu.

Dari naluri kehilangan itulah lahir ribuan bait puisi tentang ungkapan kasih
Dari kekosongan itulah terukir ribuan kisah tentang rasa sayang
Dari kehampaan itulah terbit ribuan karya tentang cinta

Begitu jauh
waktu ku tempuh
sendiri mengayuh
biduk kecil, hampa berlayar
akankah berlabuh ?
hanya diam
menjawab kerisauan

Orang lain mungkin sewaktu-waktu dapat bertanya : "Kenapa engkau masih sendiri ?"
Tapi sungguh tak ada yang paling sering bertanya tentang ini, selain jiwa itu sendiri.
Tak ada yang pernah tahan berada dalam kesendirian, tapi kadang tidak mudah untuk mencari teman dalam kesendirian itu.
Tak ada yang pernah kuat bertarung dalam kesepian, tapi sungguh tidak mudah untuk menemukan penawar sepi itu.
Kan ada selipan rasa khawatir akan kelemahan insani dalam menggariskan pilihan, sehingga karenanya justru langkah-langkah yang rapuh dan sangat perlahan justru terhenti.

Kadangkala aku berkhayal
seorang di ujung sana
juga tengah menanti
tiba saatnya

Jangan kau tanya tentang kerinduan ...
Jangan pula kau tanya tentang impian ...
Karena mungkin hampir lelah diri bertahan ...

Lama sudah menanti hadirnya ruang lain untuk berbagi ...
Tempat berlabuh kala penat sudah tak tertahankan
Tempat bersembunyi kala hati menangis dan hilang asa ...

Begitu ingin
berbagi batin
mengarungi hari
yang berwarna
dimana dia
pasangan jiwaku ?
ku mengejar bayangan
kian menghilang
penuh berharap

Robbana hablana min azwajina wa dzuriyatina qurrota 'aiun ...
Wajalna lil muttaqina imama ...

Amin ya robb

(Original Writing by Reza Ervani)
Bandung, Akhir Januari 2008
Komunitas : http://groups.yahoo.com/group/rezaervani

Sunday, January 13, 2008

Bunda, Menulislah
(Original Writing by Reza Ervani)

Ini kisah dalam bingkai waktu yang telah lalu, tapi tak usang, tidak akan pernah pudar dan lekang.

Masa dimana dering telepon genggam belumlah menjadi kebiasaan. Masa dimana surat masihlah berupa untaian kata-kata pilihan di atas selembar kertas wangi dan penuh hiasan. Tinta yang kadang berpendar karena tetesan air mata keharuan menjadi bahasa yang penuh kekuatan antara dua hati yang tak terpisah walau raga berjauhan.

Kala itu, kotak surat adalah jembatan dimana kerinduan dititipkan.
Didalamnya ada ribuan rasa yang mewakili ribuan kalimat jiwa.

Seorang muda, dalam bilik kecil yang sedikit lembab, senantiasa berdoa, semoga esok ia temukan seberkas cinta disana. Tak mengapa jika sampulnya usang, karena yang ingin ia lihat adalah cinta yang terangkai dalam berkas-berkas lipatan di dalamnya.

Kotak itu adalah yang pertama kali ia ketuk sebelum sampai ke pintu persinggahannya selama tiga tahun terakhir. Kadang, senyumnya mengembang, kala sebuah benda putih tampak menunggu disudutnya. Kalaupun tak ia temukan, tak pernah ia berhenti berharap. Atau jika ada sedikit rezeki lebih, ia goreskan kembali penanya di malam-malam tanpa jarak.

Setelah menulis, tak bosan ia tengadahkan tangan, meminta kekuatan agar cita-citanya tak pudar oleh deraan keterbatasan. Di penghujung doa syahdu itu, ia titipkan kalimat indah ....

"Bunda .... Menulislah ... Berikan Nanda Penawar Rindu Ini"

Allahumaghfirlana waliwalidayna warhamhuma kama robbayana shighoro
Sayangi mereka ya Robb, sebagaimana mereka membimbing kami dengan kasih sayangnya ....

Amin

Ditulis di Bandung untuk Bunda dan Ayahanda tercinta
2 Muharram 1429 H